Tips Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Wawancara Kerja

Ditulis oleh Rocky Valentino

Wawancara Kerja (Interview) merupakan salah satu tahapan yang sangat penting harus dilewati oleh para pelamar kerja. Pengertian wawancara kerja menurut Lexy (2006) adalah percakapan dengan maksud tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Jadi idealnya dalam sebuah wawancara terdapat hal-hal yang ditanyakan untuk menggali informasi dan terdapat informasi yang disampaikan terkait pertanyaan tersebut. Wawancara kerja berarti ingin menggali informasi-informasi terkait hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.

Wawancara Kerja menjadi hal penting bagi pelamar kerja. Tahapan ini menjadi penentu atas layak tidaknya seorang pelamar kerja menduduki posisi yang dilamarnya. Dimana biasanya untuk pemberi kerja ingin memvalidasi pelamar apakah sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan, sesuai dengan jabatan yang dilamar dan memenuhi kualifikasi atau tidak, dengan berbagai pertanyaan yang dipersiapkan .

Pentingnya wawancara kerja sebagai penentu kesuksesan karir masa depan bagi seorang pelamar untuk dapat bekerja bersama perusahaan dengan kemampuan yang dimilikinya yang sesuai dengan persyaratan.

Oleh karena itu, perlu memperhatikan tips wawancara kerja ini agar dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi situasi wawancara. Tips dalam wawancara kerja yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Prinsip dasarnya bahwa wawancara adalah tidak lebih seperti obrolan biasa antara 2 orang atau lebih, sehingga situasi ini yang harus dibawa ke pemikiran anda ketika menghadapi wawancara kerja, sehingga anda merasa biasa, tenang dan terbuka.
  2. Pastikan anda sudah mengetahui lokasi tempat wawancara kerja sehingga dapat hadir sebelum waktu wawancara dimulai.
  3. Perhatikan penampilan diri sebelum berangkat wawancara kerja. Pastikan memakai baju formal atau baju yang telah ditentukan, rambut harus rapi, memakai sepatu formal dan membawa dokumen yang diperlukan (bila ada).
  4. Pada saat datang di tempat wawancara kerja, pastikan anda tahu dengan siapa anda akan bertemu, sesuai dengan siapa yang mengundang anda.
  5. Ketika mendapati panggilan untuk masuk ke dalam ruang wawancara, pastikan berjalan dengan hati-hati, tidak usah terburu-buru, dan boleh kita mengkonfirmasi dengan bahasa yang santun dimana posisi tempat duduknya.
  6. Sapa-lah terlebih dahulu orang-orang yang ada diruangan tersebut, seperti: “selamat pagi Pak/Ibu, dll” jika memungkinkan boleh anda inisiatif untuk berjabat tangan atau salam namaste.
  7. Pastikan anda duduk dengan tenang, dan kontrol diri terhadap rasa gugup atau gerogi yang muncul. Anda tidak perlu berfokus pada perasaan itu, tapi berfokuslah pada semangatmu hari ini untuk menjawab setiap pertanyaan.
  8. Ucapkan terima kasih diawal sesi wawancara kerja sebagai bentuk apresiasi anda kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang mereka berikan kepada anda.
  9. Perhatikan setiap pertanyaan yang diberikan, dan jawablah sesuai dengan konteks pertanyaan. Hindari menanggapi pertanyaan dengan berlebihan atau sambung-menyambung (lebih baik menunggu pertanyaan berikutnya).
  10. Pastikan fokus mata anda kepada pewawancara (karena kontak mata sangat penting), sangat disarankan untuk menghindari menoleh/menengok atau pandangan acuh kepada pewawancara.
  11. Sampaikan jawaban dengan tenang, santun dan tidak terburu-buru dalam berbicara. Hindari penggunaan kata ’emmm/hemmhmm, dan lain-lain.
  12. Hindari ketika anda menjawab pertanyaan dengan memberikan pertanyaan balik kepada pewawancara.
  13. Hindari memotong pertanyaan atau memotong pembicaraan yang disampaikan pewawancara.
  14. Ucapkan terima kasih diakhir sesi wawancara kerja, dan harapan semoga diskusi hari ini bisa memberikan manfaat kepada anda.

Itulah 14 (empat belas) tips dalam wawancara kerja yang perlu diperhatikan dan dapat dijadikan rujukan bersama. Semoga sukses untuk karirnya dimasa mendatang dan jangan lupa berdoa agar semoga mendapatkan posisi yang diinginkan di perusahaan yang diidam-idamkan.

Tips Membuat CV untuk Fresh Graduated

Ditulis oleh Rocky Valentino

Curriculum Vitae (CV) menjadi suatu hal yang sangat penting harus dimiliki oleh para pelamar kerja. Pengertian CV menurut arti kata bahasa adalah penjelasan singkat tentang pendidikan, kualifikasi, dan pengalaman sebelumnya seseorang, dimana biasanya dikirimkan bersama lamaran pekerjaan.

Jadi idealnya sebuah CV merupakan dokumen yang didalamnya berisi penjelasan singkat yang memuat tentang informasi diri seseorang yang menulisnya, riwayat pendidikan, daftar kualifikasi atau kemampuan yang dimiliki, dan informasi empirik terkait dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang dimiliki seseorang untuk tujuan melamar suatu pekerjaan.

CV menjadi hal penting bagi pelamar kerja. CV menjadi media penghubung tidak langsung antara pelamar dengan pemberi kerja. Dimana biasanya untuk pemberi kerja sebelum bertemu langsung dengan pelamar kerja yang dilakukannya adalah dengan melihat dan membaca CV yang dikirimkan oleh mereka (baca=pelamar kerja).

Pentingnya sebuah CV sebagai pintu masuknya seorang pelamar untuk dapat dilihat oleh pemberi kerja, maka perlu keseriusan dalam menuliskan CV secara jelas, menarik dan menjual.

Oleh karena itu, untuk lulusan fresh graduated perlu memperhatikan tips penulisan CV ini agar dapat dilirik oleh pemberi kerja (perusahaan). Tips dalam penulisan CV yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. CV merupakan penjelasan singkat sehingga idealnya ditulis cukup dalam 1 halaman dan maksimal 2 halaman (bila mencantumkan portofolio).
  2. Buat CV secara proposional dengan memperhatikan proporsi ruang lebar kertas, pemilihan besar kecilnya huruf, pemilihan standar huruf, pemilihan warna dan sistematika urutan poin-poin yang akan disampaikan.
  3. Tuliskan biodata diri dengan jelas dan ditempatkan di posisi yang mudah dibaca (misalnya dibagian atas dengan nama lengkap yang jelas, informasi nomor telepon yang dapat dihubungi, alamat email, dan lain-lain).
  4. Perlu cantumkan pas-photo formal yang terbaru.
  5. Untuk dapat dijadikan personal branding, maka bisa anda tuliskan penjelasan singkat mengenai gambaran diri yang bersifat positif.
  6. Tuliskan riwayat pengalaman kerja yang dimiliki secara berurutan dari hal yang terbaru/terupdate, harus tuliskan informasi posisi/jabatan dan nama perusahaan, bisa juga ditambahkan dengan poin-poin utama lingkup tugas/fungsi pekerjaan yang dipegang.
    • Khusus untuk fresh graduated kami sarankan tetap menuliskan aktivitas pekerjaan yang sifatnya non-formal (karena FG tentu saja belum memiliki pengalaman kerja formal) karena hal ini bisa dijadikan poin tambahan yang dapat dilihat dan menjadi pertimbangan perusahaan.
    • Fresh graduated dapat menuliskan aktivitas kegiatan yang sesuai dengan posisi yang dilamarnya yang sifatnya non-formal yang itu memang pengalaman berharga bagi dirinya.
    • Misalnya pengalaman melakukan sosialisasi kepada orang lain ketika KKN/Magang/Praktek Kuliah bisa dicantumkan apabila anda melamar untuk jabatan yang sifatnya sosialisator yang berhubungan dengan orang lain, seperti: marketing, public relation, representatif, customer service, dan lain-lain.
    • Misalnya pengalaman menjadi sebagai bendahara kepanitiaannya bisa dicantumkan apabila anda melamar untuk jabatan yang sifatnya accountable, perencanaan, pembukuan, pelaporan, dan lain-lain.
  7. Tuliskan riwayat pendidikan yang dimiliki secara berurutan dari jenjang pendidikan terakhir, harus tuliskan jenjang pendidikan, nama sekolah dan periode tahun masa sekolah.
  8. Tuliskan daftar list kemampuan atau skill yang memang dikuasai secara kongkret (bisa hardskill dan softskill, misalnya: kemampuan mengoperasikan program komputer, kemampuan membuat jurnal keuangan, laporan keuangan, analisa menggunakan tools tertentu, perhitungan rumus tertentu, komunikasi, bahasa, dan lain-lain.
  9. Tuliskan pencapaian yang memuaskan yang pernah diraih, baik prestasi akademik maupun diluar akademik.
  10. (Bila yakin) maka anda boleh menuliskan nama referensi yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui lebih jauh tentang anda, cukup tuliskan 1-2 referensi.
  11. Teliti kembali CV yang telah anda tulis, baca berulang kali dan pastikan tidak ada kesalahan tulis dalam penulisan tersebut.

Itulah 11 (sebelas) tips dalam membuat CV yang perlu diperhatikan dan dapat dijadikan rujukan bersama. Semoga sukses untuk karirnya dimasa mendatang dan jangan lupa berdoa agar semoga mendapatkan posisi yang diinginkan di perusahaan yang diidam-idamkan.

Melakukan Analisa Jabatan (Job Analyst)

Di dalam organisasi perusahaan tentu saja memiliki struktur jabatan yang menopang dalam menjalankan roda organisasi. Struktur organisasi diperusahaan merupakan proyeksi dari fungsional SDM dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab pekerjaan. Fungsi system tersebut terstandar dalam job deskripsi yang menjadi pedoman karyawan dalam bekerja mencapai target kinerja yang ditentukan.  Job Deskripsi menjadi factor dasar yang sangat penting untuk menggerakkan roda bisnis organisasi dalam mencapai visi & misi jangka panjang.  Namun tidak semua perusahaan memiliki desain organisasi yang jelas dan terukur. Sehingga terkadang masih sering dijumpai standarisasi yang belum optimal, pedoman dan tatanan job yang jelas, masih adanya multi-job pada individu dalam melakukan pekerjaan, sehingga performa dalam bekerja kurang optimal.

Sehingga problem diatas perlu dilakukan Analisa Jabatan kembali untuk mereview, memetakan, mengevaluasi dan menentukan standar yang jelas sebagai pedoman pengelolaan dan pengembangan SDM secara sistematis & terukur.  Analisis jabatan adalah suatu proses untuk mendapatkan keterangan mengenai suatu jenis pekerjaan menggunakan metode yang praktis dan sistematis. Analisis jabatan merupakan deskripsi yang lengkap mengenai jenis pekerjaan yang dimaksud, antara lain kewajiban & tanggungjawab pekerja/karyawan atau perlengkapan-perlengkapan penunjang. Disamping itu dengan adanya desain kerja yang sistematis maka akan membantu para atasan/supervisor melakukan kontrol & monitoring pekerjaan para karyawannya sehingga obyektivitas penilaian pekerjaan menjadi penting. Analisis Jabatan dapat menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memegang jabatan tertentu.

ANALISA JABATAN adalah proses, metode, dan teknik untuk memperoleh, mengolah dan menyusun data menjadi informasi sebuah jabatan yang berguna untuk kepentingan pelaksanaan, pengembangan dan perencanaan organisasi. Kita ambil contoh untuk pelaksanaan, kita membutuhkan anajab untuk membuat uraian pekerjaan. Pengembangan organisasi juga membutuhkan untuk menentukan indikator keberhasilan kerja untuk para karyawan, bahkan perencanaan rekrutmen juga membutuhkan Analisa jabatan.

Hasil dari analisa jabatan tentu saja akan menghasilkan standar deskripsi jabatan, selain itu didapatkan SPESIFIKASI JABATAN yang terukur. Spesifikasi Jabatan (Job Spesification)adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan uraian jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam spesifikasi jabatan adalah:

  1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja.
  2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan.
  3. Persyaratan fisik dan mental.
  4. Persyaratan umur dan jenis kelamin.
  5. Persyaratan kompetensi jabatan.
  6. Target jabatan (performance goal).

Adapun kegunaan dari kegiatan melakukan analisis jabatan dalam lingkup HROD, adalah:

  1. Pengembangan kriteria pengukuran kesuksesan kerja.
  2. Menetapkan struktur fungsional jabatan.
  3. Evaluasi jabatan.
  4. Pengembangan strategi seleksi karyawan.
  5. Pengembangan metode/prosedur kerja.
  6. Pengembangan alat-alat dan perlengkapan kerja yang lebih efektif.
  7. Pengembangan program training.

Apabila di Perusahaan Bapak/Ibu bekerja membutuhkan vendor/provider konsultan ataupun training Analisa Jabatan untuk pengembangan organisasi, silahkan dapat mendiskusikan dengan kami untuk membantu pelaksanaannya. Semoga dapat bekerja sama dan bermitra dengan Perusahaan tempat Bpk/Ibu bekerja. Terima kasih.

NEW NORMAL: Transisi & Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan & Pengendalian COVID-19

Ditulis oleh Rocky Valentino

Sejak pertama kali dilaporkan kasus pertama di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) telah menyebar ke seluruh wilayah di dunia.  Pada Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus penyebaran penyakit virus corona baru di Provinsi Hubei, Cina sebagai Darurat Kesehatan Publik untuk mendapatkan kepedulian internasional. WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai pandemik  yang menyebar ke 114 negara-negara lain di seluruh dunia pada waktu itu. Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan karakter penularan virus yang sangat cepat.

Kasus pertama di Indonesia, ditemukan Dua Warga yang berdomisili di Depok diketahui positif mengidap virus SARS Cov-2.  Kedua warga tersebut, yang merupakan ibu dan anaknya, kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi RSPI Dr Sulianti Saroso, Jakarta. Kedua WNI itu, menurut Menkes Terawan Agus Putranto, terpapar virus berbahaya itu dari Warga Negara (WN) Jepang yang tinggal di Malaysia. Angka kasus positif Covid-19 terus bertambah hingga pemerintah menetapkan sebagai kondisi bencana nasional.

Selain berdampak pada resiko kesehatan, pandemic COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian global.  Indonesia tidak bisa lepas dari dampak ekonomi yang dirasakan. Banyak sektor-sektor penyokong ekonomi nasional yang terkena dampak secara langsung. Sektor pariwisata dan transportasi yang mengalami dampak besar dengan pandemic yang berlangsung. Hotel dan penerbangan sepi penumpang dikarenakan adanya kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan berpergian.

APA ITU COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

GEJALA-GEJALA COVID-19

Gejala-gejala COVID-19 secara umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.

Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan.  Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami sakit yang serius.

PENULARAN COVID-19

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus ini. COVID-19 dapat menyebar terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Percikan-percikan ini relatif berat, perjalanannya tidak jauh dan jatuh ke tanah dengan cepat. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Percikan-percikan ini dapat menempel di benda dan permukaan lainnya di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. WHO sampai dengan saat ini masih terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

NEW NORMAL?

Belakangan ini kita sering mendengar istilah “new normal” di media-media yang santer terdengar dan diperdebatan oleh beberapa kalangan orang.  Dari istilah kata bahasa new normal = normal baru. Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang new normal maka akan kami jabarkan analogi yang terjadi belakangan ini. Disadari ataupun tidak disadari bahwa dampak pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita beraktivitas & bekerja. Perubahan itu tampak dari dalam diri dan bahkan meluas ke bagaimana seseorang lebih waspada, menjaga kesehatan diri, keputusan bepergian, memasuki tempat kerja, berinteraksi dengan orang lain, mengelola tugas, dan masih banyak lagi lainnya.

Orang-orang dewasa kembali lagi melakukan pembelajaran seperti halnya dikelas sekolah anak-anak yaitu bagaimana cara mencuci tangan yang efektif menggunakan beberapa gerakan.  Kebiasaan seperti itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya untuk mengulangi kembali dengan benar. Mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru, mungkin dalam paragraf ini yang dapat mewakili definisi new normal dari sisi perilaku manusia.

MENERAPKAN NEW NORMAL DI TEMPAT KERJA

Cara paling efektif untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 adalah memastikan karyawan dan pelanggan mempraktikkan protokol kesehatan yang benar dan disiplin. Hal ini membutuhkan keseriusan dan komitman dari semua pihak termasuk karyawan itu sendiri.  Protokol kesehatan new normal tentu saja tidak hanya melindungi karyawan saja dari penyebaran COVID-19, namun juga memproteksi keluarga dirumah dari kemungkinan tertular COVID-9 dari lingkungan kantor. Dalam hal penerapan itu sebenarnya tidak ada yang dirugikan, justru semuanya jika dilakukan dengan benar akan saling menguntungkan.

Panduan ini akan memberikan rekomendasi untuk tempat kerja yang bisa menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dan  mendorong semua tempat kerja untuk suatu hal yang baru terkait kebiasaan baru yang harus dijalankan dengan benar, seperti mempertimbangkan analisa resiko, screening suhu tubuh, penggunaan masker, penerapan physical distancing, kebiasaan mencuci tangan, penerapan tepat kerja yang bersih, peningkatan kesadaran diri bagi karyawan dan penggunaan rapat virtual daripada langsung.

ANALISA RESIKO

Melakukan analisa resiko sangat penting dilakukan sebagai tindakan awal pencegahan. Analisa resiko dilakukan terhadap potensi dan resiko yang ada saat situasi pandemi COVID-19 ini.  Yang perlu dilakukan sebelum memulai bekerja diantaranya:

  1. Lakukan self assessment terhadap resiko COVID-19 untuk seluruh karyawan sebelum masuk kembali bekerja.
  2. Lakukan penilaian resiko terhadap sumber-sumber yang dapat memungkinkan terjadinya penularan. (misalnya penilaian resiko terhadap transportasi umum sehingga dapat dibuatkan kebijakan yang mengatur untuk penggunaan transportasi umum bagi siapa saja)
  3. Lakukan penilaian resiko terhadap latar belakang anggota keluarga.(misalnya perusahaan perlu mengetahui pasangan karyawan dirumah atau bekerja, jika bekerja tingkat resikonya dapat dipetakan, dan yang terpenting karyawan harus melapor jika ada anggota keluarga yang berinteraksi langsung dengan ODP, PDP atau pasien positif)

PENGECEKAN SUHU TUBUH

Melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan sebelum memasuki area kantor merupakan hal penting yang dilakukan untuk mencegah penyebaran.  Lakukan screening menggunakan thermometer yang terstandar dan tentu saja dengan kalibrasi yang baik. Cek suhu tubuh karyawan menggunakan thermometer tersebut. Larangan masuk kerja bagi pekerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Suhu tubuh >37.3 derajat tidak diperkenankan masuk area kantor.  Jika menjumpai hal tersebut, segera sarankan karyawan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

PENGGUNAAN MASKER

Dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, menggunakan masker wajib dilakukan. Gunakan masker Ketika mulai keluar rumah, dilingkungan kantor dan perjalanan kembali ke rumah

PENERAPAN PHYSICAL DISTANCING

Cara paling efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah memastikan karyawan dan pelanggan mempraktikkan jarak fisik. Jarak yang dimaksud membutuhkan setidaknya rentang satu sampai dengan dua meter pemisahan antara karyawan, pelanggan, dan pengunjung.  Penerapan jarak aman ini untuk aktivitas di kantor, dapat melakukan meeting online, penerapan selama diperjalanan, ataupun tempat-tempat umum.

PENERAPAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN & PENGGUNAAN HANDSANITIZER

Lakukan kebiasaan baru dengan selalu melakukan cuci tangan Ketika akan dan selesai beraktivitas.  Cuci tangan menggunakan sabun dan alir mengalir. Lakukan cuci tangan dengan gerakan-gerakan yang ditentukan.  Jika kita biasanya mencuci tangan dengan cara cepat (2 detik), maka untuk kondisi new normal harus mulai dibiasakan mencuci tangan secara perlahan sekitar 20-30 detik.

Bila tidak ada fasilitas cuci tangan, maka dapat dilakukan menggunakan handsanitizer.  Oleh karena itu selama keluar rumah, bawa selalu handsanitizer yang memenuhi standar kesehatan.

TEMPAT KERJA YANG BERSIH

Pastikan tempat kerja bersih dan higienis. Permukaan meja dan kursi dan peralatan(seperti telepon, mouse, keyboard) perlu dibersihkan dengan disinfektan secara teratur. Atur sirkulasi cahaya dan suhu ruangan dengan baik. Sediakan tempat sampah yang tertutup.

ETIKA BATUK & BERSIN

Terapkan etika batuk dan bersin dengan benar. Dapat menggunakan masker, menutup dengan siku tangan, dan segera bersihkan tangan dengan mencuci tangan dengan benar.

PENGATURAN KARYAWAN

Lakukan pengaturan karyawan seminimal mungkin. Dengan pengaturan kapasitas 50% karyawan yang masuk kerja atau kapasitas 50% karyawan terhadap ruangan yang digunakan.  Perusahaan bisa melakukan pengaturan terhadap sistem jam kerja shift, dan lain-lain. Hal ini untuk menghindari kerumunan banyak orang dalam satu tempat ataupun satu waktu.

TINGKATKAN KESADARAN KARYAWAN

Perusahaan dapat melakukan sosialisasi terkait COVID-19 dan perkembangannya dengan referensi yang tepat. Dengan sosialisasi yang terus-menerus dilakukan maka akan dapat meningkatan kesadaran karyawan untuk melakukan Tindakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di area kerja. 

Antar karyawan dapat saling mengingatkan terhadap penerapan protokol Kesehatan. Misalnya jika ada yang berkerumun maka ingatkan protokol physical distancing, dan lain-lain.

Pengembangan Karir di Perusahaan

Salah satu fungsi Human Resources (HR) adalah pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan yang dimaksud adalah suatu proses perencanaan dan pengembangan kompetensi karyawan secara sistematis sesuai dengan jenjang kualifikasi jabatan didalam organisasi perusahaan. Model aplikasi pengembangan karyawan yang diterapkan di perusahaan-perusahaan adalah sistem manajemen karir (career management system).

Sistem manajemen karir adalah suatu rangkaian atau urutan posisi jabatan yang mungkin akan dipegang seorang karyawan selama masa kerja di suatu perusahaan. Sistem manajemen karir bertujuan untuk memberikan dorongan atau keyakinan seseorang untuk mengarahkan diri (untuk suatu posisi/jabatan) selama perjalanan kehidupan kerjanya. Karir merupakan salah satu tujuan penting yang ingin dicapai oleh seorang karyawan. Johanes (2002) dalam bukunya menuliskan bahwa tujuan hidup yang dikejar banyak orang adalah sukses dalam kerja & bisnis. Fokus utamanya berupa mendapatkan promosi jenjang karir di level manajemen dengan imbalan gaji yang besar.

Karir menjadi prioritas utama ketika seorang karyawan mulai merasa nyaman dalam bekerja di suatu perusahaan. Kondisi ini adalah ketika seorang karyawan mampu melakukan adaptasi, produktif, loyal, komitmen, serta adanya kesesuaian pemenuhan hak dan kewajiban dalam pengupahan. Risma (2009) menuliskan bahwa karir merupakan suatu hal yang penting karena dapat memperkuat dan meningkatkan identitas dan status individu serta meningkatkan harga diri. Karir juga merupakan rangkaian pengalaman peran yang apabila diurut dengan tepat menuju pada tingkat tanggung jawab, status, kekuasaan, dan ganjaran. Namun untuk mencapai tingkat karir tertentu bukanlah suatu hal yang sederhana. Diperlukan proses yang panjang dan bertahap serta kemampuan dan motivasi kerja yang tinggi untuk mencapai jenjang karir yang diinginkan.

Karir pada dasarnya merupakan alat kebijakan yang didesain oleh perusahaan agar menarik, adil dan menciptakan iklim kompetitif positif didalam internal organisasi. Karir dirancang menggunakan konsep teori motivasi Hierarcy Maslow, dengan model proses/rangkaian yang berjenjang, dimana semakin tinggi tingkatan karir, maka semakin tinggi posisi /jabatan didalam suatu pekerjaan. Hal tersebut secara otomatis pendapatan/upah yang diterima oleh seorang karyawan semakin besar dan relevan dengan tingkatan posisi/jabatan tersebut.

Tidak semua perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki sistem manajemen karir yang sistematis. Dari data yang diperoleh ternyata terdapat perusahaan-perusahaan yang tidak menerapkan sistem karir dengan baik. Johanes (2002) menuliskan dalam bukunya ada seseorang orang yang telah bekerja selama belasan bahkan berpuluh tahun tanpa mendapatkan peningkatan karir dan penghasilan yang berarti, sedangkan ada seseorang yang hanya dalam beberapa tahun saja telah mendapatkan posisi karir yang signifikan dan penghasilan yang tinggi.

Kemudian permasalahan yang sering dijumpai ketika seseorang mulai memasuki didunia kerja dan bergabung disuatu perusahaan, dapatkah karyawan tersebut menerka dan melihat bagamimana perjalanan karirnya 10 tahun kedepan di perusahaan tersebut? Seperti contoh seseorang dengan lulusan SMU dengan karir awal dibagian administrasi sebagai junior staf, bisa jadi 10 tahun mendatang karyawan tersebut menjadi supervisor administration. Kemudian seorang lulusan SMK dengan awal karir diposisi operator produksi, maka bisa jadi 15 tahun mendatang diangkat menjadi manager produksi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesuksesan karir seseorang. Diantaranya seperti kompetensi, kemampuan skill, produktivitas, motivasi, karakter, sikap kerja, relasi, komitmen dan loyalitas. Akan tetapi ketika seseorang yang memiliki kemampuan yang seperti dituliskan tersebut diatas ternyata menunjukan kinerja yang baik disuatu perusahaan, sedangkan perusahaan tidak memberikan fasilitas jenjang karir yang sistematis, tentu saja keadaan seseorang tersebut tidak akan adanya perubahan yang signifikan dalam peningkatan derajat jabatannya.

Berbeda ketika seseorang tersebut bekerja disuatu perusahaan dengan sistem karir yang sistematis dan kompetitif dari level bawah sampai level puncak, maka secara otomatis seseorang tersebut akan merasa terpacu untuk bekerja giat guna meningkatkan derajat kerja yang lebih baik. Kondisi inilah yang kemudian tidak membuat seorang karyawan untuk memutuskan pindah dari sebuah perusahaan ke perusahaan lainnya hanya karena posisi/jabatan yang lebih menjanjikan. Sistem karir yang baik didalam suatu organisasi perusahaan idealnya dimulai dari level bawah sampai dengan level puncak untuk masing-masing posisi pekerjaan. Contoh data yang terdapat disalah satu perusahaan minyak di Indonesia, dengan desain sistem karir yang dimulai dari level operator/non staf, junior staf, senior staf sampai pada level manajerial. Kemudian di perusahaan otomotif yang memiliki jenjang karir dari level operator, junior staf, senior staf, supervisor, kepala seksi, manager dan general manager (GM).

Seorang karyawan yang baru masuk bekerja disuatu perusahaan dengan jenjang karir yang jelas dan sistematis, maka karyawan tersebut menjadi tahu mengenai perjalanan karirnya kedepan selama bekerja di perusahaan tersebut. Karyawan menjadi paham mengenai standar kualifikasi kompetensi dimasing-,masing level jabatan yang harus dipenuhinya. Karyawan dituntut untuk dapat memenuhi standar kualifikasi dimasing-masing jabatan dengan kompetensi yang dimilikinya. Salah satunya melalui program pengembangan SDM yaitu pelatihan.

Penelitian yang dilakukan oleh Risma (2009) mengungkapkan bahwa adanya korelasi antara intensitas pelatihan kerja terhadap pengembangan karir. Dengan adanya pelatihan kerja yang efektif maka akan meningkatan motivasi pengembangan karir pada karyawan. Menurut Gomes (dalam Risma, 2009), pengembangan karir sebagai bagian dari tahap-tahap manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan, akan membuat perusahaan dan karyawan dapat mencapai suatu kesepakatan mengenai kompetensi, pelatihan, dan pengembangan serta jenjang dan jalur karir yang sesuai untuk mencapai tujuan, baik tujuan perusahaan maupun tujuan pribadi karyawan dalam bentuk kemitraan. Dan Sebagai aktualisasi dari proses pengembangan karir, pelatihan kerja mempunyai peran penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan.

Optimalisasi Sistem HR di Perusahaan

Kunci keberhasilan perusahaan adalah kemampuan untuk mengatur, mengembangkan, & memelihara sumber daya manusia sebagai aset. Manajemen sumber daya manusia adalah proses pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagai aset dengan tujuan utama untuk mencapai visi & misi perusahaan secara optimal.

Keberhasilan HRD dalam mengoptimalkan peran human capital di dalam perusahaan adalah mampu melihat fungsi Sumber Daya Manusia, proses & prosedur  pengelolaan sumber  daya  manusia  yang dijalankan dengan efektif, teratur, dan sistematis.  Keteraturan sistem HRMS menjadi modal dasar dalam aplikasi fungsi HR di dalam perusahaan.

Dalam penerapan sistem HR secara optimal, maka hal-hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan optimalisasi fungsi HR diantaranya: melakukan penyusunan SOP HR, analisa jabatan (Anajab), menyusun job deskripsi, penetapan dan penyusunan kamus kompetensi jabatan (KKJ), penerapan sistem penilaian kinerja berbasis KPI (Key Performance Indicator), melakukan training need analysis (TNA), penyusunan sistem remunerasi, penerapan rekrutmen berbasis manajemen talenta, penerapan harmonisasi hubungan industrial.