Leadership Development Training Program

Kepemimpinan (leadership) memiliki peran vital di dalam sebuah organisasi. Peran vital tersebut mencakup peran struktural, peran fungsional dan peran manajerial organisasi. Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi menjadi kunci penting dalam peningkatan performa organisasi. Dinamika organisasi dapat bergerak dinamis berdasarkan arahan tujuan yang akan dicapai. Optimalisasi fungsi sumber daya yang dimiliki organisasi dapat diatur sesuai dengan pencapaian kinerja maksimal. Penselarasan visi dan misi organisasi dapat diterapkan kepada seluruh karyawan.

Pengembangan sistem organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian kualitas mutu produk/jasa yang dihasilkan. Organisasi yang berorientasi pada kemajuan dan kualitas perlu menekankan peran strategis pada aspek kepemimpinan supaya produktivitas dapat secara optimal tercapai. Kepemimpinan yang efektif mampu memberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan organisasi. Dampak tersebut dapat dilihat dari perubahan peta pembagian tugas untuk timnya sesuai dengan porsinya di bidang masing-masing. Perubahan strategi dalam pencapaian target yang secara realistis dapat dicapai. Perubahan kebijakan sistem mengenai metode kerja yang efektif. Perubahan hubungan intrapersonal dengan orang lain menyangkut komunikasi organisasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Kepemimpinan struktural telah melahirkan pemimpin-pemimpin yang dianugrahi kelayakan dalam memimpin suatu organisasi/divisi/tim. Memiliki peran struktural yang melekat dalam tugas dan tanggungjawabnya dalam penyelesaian pekerjaan.

Kepemimpinan fungsional telah memberikan dampak positif dalam arah kerja yang dinamis dalam pencapaian kualitas hasil kerja. Arah kerja yang didukung dengan tim yang solid. Tim yang di dalamnya terdapat orang-orang yang potensial dan memiliki motivasi tinggi dalam pencapaian target kerja.

Kepemimpinan manajerial memberikan transformasi pengembangan dalam segala aspek pendukung kesuksesan organisasi. Termasuk di dalamnya adalah strategi sumber daya manusia, strategi manajemen efektif, startegi kebijakan mutu, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, strategi manajemen pengambilan resiko, dan lain-lain.

Bagaimana jika peran kepemimpinan di dalam organisasi belum efektif? Hal ini jelas berdampak pada dinamika pencapaian tujuan organisasi. Dinamika organinasi akan terhambat dengan proses delegasi tugas yang tidak maksimal, komunikasi organisasi yang kurang efektif, pencapaian performa di bawah standar KPI, ide-ide pengembangan kurang didukung, proses mentoring sumber daya manusia tidak sistematis, arah kebijakam mutu tidak mengarah sasaran, dan lain-lain.

Efektivitas kepemimpinan dapat dilihat dari kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi (House, 1999).

Ketidakmampuan seorang pemimpin dalam menjalankan peran kepemimpinan secara efektif dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantara role model kepemimpinan yang belum ada, internalisasi gaya kepemimpinan, situasi lingkungan yang dihadapi, pengetahuan akan gaya kepemimpinan efektif, visi & misi kepemimpinan, kemampuan “people management”, dan faktor psikologis kepemimpinan.

Model pengembangan kepemimpinan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya adalah LEADERSHIP DEVELOPMENT TRAINING PROGRAM (LDTP).

Leadership Development Training Program adalah program pengembangan kepemimpinan berbasis kompetensi yang berfokus pada optimalisasi peran diri individu untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya secara optimal.

  1. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan karyawan sebagai leader, agar peran masing-masing menjadi lebih efektif di dalam kinerja organisasi.
  2. Pengembangan potensi kepemimpinan karir secara sistematis dan optimal.
  3. Peningkatan kompetensi kepemimpinan organisasi.
  4. Menumbuhkan motivasi kepemimpinan.

Apabila di Perusahaan Bapak/Ibu bekerja membutuhkan vendor/provider Leadership Development Training Program untuk pengembangan SDM, silahkan dapat mendiskusikan dengan kami untuk membantu pelaksanaannya. Semoga dapat bekerja sama dan bermitra dengan Perusahaan tempat Bpk/Ibu bekerja. Terima kasih.

Tips Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Wawancara Kerja

Ditulis oleh Rocky Valentino

Wawancara Kerja (Interview) merupakan salah satu tahapan yang sangat penting harus dilewati oleh para pelamar kerja. Pengertian wawancara kerja menurut Lexy (2006) adalah percakapan dengan maksud tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Jadi idealnya dalam sebuah wawancara terdapat hal-hal yang ditanyakan untuk menggali informasi dan terdapat informasi yang disampaikan terkait pertanyaan tersebut. Wawancara kerja berarti ingin menggali informasi-informasi terkait hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.

Wawancara Kerja menjadi hal penting bagi pelamar kerja. Tahapan ini menjadi penentu atas layak tidaknya seorang pelamar kerja menduduki posisi yang dilamarnya. Dimana biasanya untuk pemberi kerja ingin memvalidasi pelamar apakah sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan, sesuai dengan jabatan yang dilamar dan memenuhi kualifikasi atau tidak, dengan berbagai pertanyaan yang dipersiapkan .

Pentingnya wawancara kerja sebagai penentu kesuksesan karir masa depan bagi seorang pelamar untuk dapat bekerja bersama perusahaan dengan kemampuan yang dimilikinya yang sesuai dengan persyaratan.

Oleh karena itu, perlu memperhatikan tips wawancara kerja ini agar dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi situasi wawancara. Tips dalam wawancara kerja yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Prinsip dasarnya bahwa wawancara adalah tidak lebih seperti obrolan biasa antara 2 orang atau lebih, sehingga situasi ini yang harus dibawa ke pemikiran anda ketika menghadapi wawancara kerja, sehingga anda merasa biasa, tenang dan terbuka.
  2. Pastikan anda sudah mengetahui lokasi tempat wawancara kerja sehingga dapat hadir sebelum waktu wawancara dimulai.
  3. Perhatikan penampilan diri sebelum berangkat wawancara kerja. Pastikan memakai baju formal atau baju yang telah ditentukan, rambut harus rapi, memakai sepatu formal dan membawa dokumen yang diperlukan (bila ada).
  4. Pada saat datang di tempat wawancara kerja, pastikan anda tahu dengan siapa anda akan bertemu, sesuai dengan siapa yang mengundang anda.
  5. Ketika mendapati panggilan untuk masuk ke dalam ruang wawancara, pastikan berjalan dengan hati-hati, tidak usah terburu-buru, dan boleh kita mengkonfirmasi dengan bahasa yang santun dimana posisi tempat duduknya.
  6. Sapa-lah terlebih dahulu orang-orang yang ada diruangan tersebut, seperti: “selamat pagi Pak/Ibu, dll” jika memungkinkan boleh anda inisiatif untuk berjabat tangan atau salam namaste.
  7. Pastikan anda duduk dengan tenang, dan kontrol diri terhadap rasa gugup atau gerogi yang muncul. Anda tidak perlu berfokus pada perasaan itu, tapi berfokuslah pada semangatmu hari ini untuk menjawab setiap pertanyaan.
  8. Ucapkan terima kasih diawal sesi wawancara kerja sebagai bentuk apresiasi anda kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang mereka berikan kepada anda.
  9. Perhatikan setiap pertanyaan yang diberikan, dan jawablah sesuai dengan konteks pertanyaan. Hindari menanggapi pertanyaan dengan berlebihan atau sambung-menyambung (lebih baik menunggu pertanyaan berikutnya).
  10. Pastikan fokus mata anda kepada pewawancara (karena kontak mata sangat penting), sangat disarankan untuk menghindari menoleh/menengok atau pandangan acuh kepada pewawancara.
  11. Sampaikan jawaban dengan tenang, santun dan tidak terburu-buru dalam berbicara. Hindari penggunaan kata ’emmm/hemmhmm, dan lain-lain.
  12. Hindari ketika anda menjawab pertanyaan dengan memberikan pertanyaan balik kepada pewawancara.
  13. Hindari memotong pertanyaan atau memotong pembicaraan yang disampaikan pewawancara.
  14. Ucapkan terima kasih diakhir sesi wawancara kerja, dan harapan semoga diskusi hari ini bisa memberikan manfaat kepada anda.

Itulah 14 (empat belas) tips dalam wawancara kerja yang perlu diperhatikan dan dapat dijadikan rujukan bersama. Semoga sukses untuk karirnya dimasa mendatang dan jangan lupa berdoa agar semoga mendapatkan posisi yang diinginkan di perusahaan yang diidam-idamkan.

Tips Membuat CV untuk Fresh Graduated

Ditulis oleh Rocky Valentino

Curriculum Vitae (CV) menjadi suatu hal yang sangat penting harus dimiliki oleh para pelamar kerja. Pengertian CV menurut arti kata bahasa adalah penjelasan singkat tentang pendidikan, kualifikasi, dan pengalaman sebelumnya seseorang, dimana biasanya dikirimkan bersama lamaran pekerjaan.

Jadi idealnya sebuah CV merupakan dokumen yang didalamnya berisi penjelasan singkat yang memuat tentang informasi diri seseorang yang menulisnya, riwayat pendidikan, daftar kualifikasi atau kemampuan yang dimiliki, dan informasi empirik terkait dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang dimiliki seseorang untuk tujuan melamar suatu pekerjaan.

CV menjadi hal penting bagi pelamar kerja. CV menjadi media penghubung tidak langsung antara pelamar dengan pemberi kerja. Dimana biasanya untuk pemberi kerja sebelum bertemu langsung dengan pelamar kerja yang dilakukannya adalah dengan melihat dan membaca CV yang dikirimkan oleh mereka (baca=pelamar kerja).

Pentingnya sebuah CV sebagai pintu masuknya seorang pelamar untuk dapat dilihat oleh pemberi kerja, maka perlu keseriusan dalam menuliskan CV secara jelas, menarik dan menjual.

Oleh karena itu, untuk lulusan fresh graduated perlu memperhatikan tips penulisan CV ini agar dapat dilirik oleh pemberi kerja (perusahaan). Tips dalam penulisan CV yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. CV merupakan penjelasan singkat sehingga idealnya ditulis cukup dalam 1 halaman dan maksimal 2 halaman (bila mencantumkan portofolio).
  2. Buat CV secara proposional dengan memperhatikan proporsi ruang lebar kertas, pemilihan besar kecilnya huruf, pemilihan standar huruf, pemilihan warna dan sistematika urutan poin-poin yang akan disampaikan.
  3. Tuliskan biodata diri dengan jelas dan ditempatkan di posisi yang mudah dibaca (misalnya dibagian atas dengan nama lengkap yang jelas, informasi nomor telepon yang dapat dihubungi, alamat email, dan lain-lain).
  4. Perlu cantumkan pas-photo formal yang terbaru.
  5. Untuk dapat dijadikan personal branding, maka bisa anda tuliskan penjelasan singkat mengenai gambaran diri yang bersifat positif.
  6. Tuliskan riwayat pengalaman kerja yang dimiliki secara berurutan dari hal yang terbaru/terupdate, harus tuliskan informasi posisi/jabatan dan nama perusahaan, bisa juga ditambahkan dengan poin-poin utama lingkup tugas/fungsi pekerjaan yang dipegang.
    • Khusus untuk fresh graduated kami sarankan tetap menuliskan aktivitas pekerjaan yang sifatnya non-formal (karena FG tentu saja belum memiliki pengalaman kerja formal) karena hal ini bisa dijadikan poin tambahan yang dapat dilihat dan menjadi pertimbangan perusahaan.
    • Fresh graduated dapat menuliskan aktivitas kegiatan yang sesuai dengan posisi yang dilamarnya yang sifatnya non-formal yang itu memang pengalaman berharga bagi dirinya.
    • Misalnya pengalaman melakukan sosialisasi kepada orang lain ketika KKN/Magang/Praktek Kuliah bisa dicantumkan apabila anda melamar untuk jabatan yang sifatnya sosialisator yang berhubungan dengan orang lain, seperti: marketing, public relation, representatif, customer service, dan lain-lain.
    • Misalnya pengalaman menjadi sebagai bendahara kepanitiaannya bisa dicantumkan apabila anda melamar untuk jabatan yang sifatnya accountable, perencanaan, pembukuan, pelaporan, dan lain-lain.
  7. Tuliskan riwayat pendidikan yang dimiliki secara berurutan dari jenjang pendidikan terakhir, harus tuliskan jenjang pendidikan, nama sekolah dan periode tahun masa sekolah.
  8. Tuliskan daftar list kemampuan atau skill yang memang dikuasai secara kongkret (bisa hardskill dan softskill, misalnya: kemampuan mengoperasikan program komputer, kemampuan membuat jurnal keuangan, laporan keuangan, analisa menggunakan tools tertentu, perhitungan rumus tertentu, komunikasi, bahasa, dan lain-lain.
  9. Tuliskan pencapaian yang memuaskan yang pernah diraih, baik prestasi akademik maupun diluar akademik.
  10. (Bila yakin) maka anda boleh menuliskan nama referensi yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui lebih jauh tentang anda, cukup tuliskan 1-2 referensi.
  11. Teliti kembali CV yang telah anda tulis, baca berulang kali dan pastikan tidak ada kesalahan tulis dalam penulisan tersebut.

Itulah 11 (sebelas) tips dalam membuat CV yang perlu diperhatikan dan dapat dijadikan rujukan bersama. Semoga sukses untuk karirnya dimasa mendatang dan jangan lupa berdoa agar semoga mendapatkan posisi yang diinginkan di perusahaan yang diidam-idamkan.

Soft Skill Training Tahun 2024 (Inhouse Training)

Salam Mitra,

Kami adalah partner strategis dalam pengembangan kompetensi aset organisasi/perusahaan. Solution Powerindo Consulting telah berpengalaman lebih dari 13 tahun di bidang konsultansi dan training SDM. Membantu organisasi / perusahaan dalam memberikan pembelajaran dan pengembangan melalui pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan untuk mitra kami.

Kami selalu merasa senang sekali jika kita dapat bermitra kembali dalam kelas training yang penuh dengan pembelajaran implementasi dan praktek. Kami berusaha memahami untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengembangan melalui metode pelatihan sesuai yang dibutuhkan oleh Perusahaan mitra kami.

Oleh karena itu di tahun 2024 ini kami masih memiliki layanan inhouse training untuk bekerja sama dengan Perusahaan/Instansi yang membutuhkan untuk training Soft Skill. Layanan ini akan mempermudah Perusahaan/Instansi untuk menemukan vendor/penyedia training yang berpengalaman dan terpercaya.

Kami selalu siap membantu organisasi ataupun perusahaan dalam memberikan inhouse training untuk pengembangan kompetensi karyawan

Pelatihan Soft Skill 2024 yang dapat kami layanan untuk kebutuhan pembelajaran dan pengembangan karyawan dengan beberapa aspek kompetensi yang diperlukan.

Adapun topik-topik pelatihan Soft Skill yang dapat kami selenggarakan secara inhouse, antara lain:

  1. Communication Skill Training.
  2. Analytical & Strategic Thinking.
  3. Planning & Organizing Skill Training.
  4. Negotiation Skill Training.
  5. Leadership Skill Training.
  6. Presentation Skill Training.
  7. Problem Solving & Decision-Making Training.
  8. Coaching & Counseling Training for Manager.
  9. Training for Trainer (TFT).
  10. Team Building Training.
  11. Stress Management at Work.
  12. Personality Development Training.
  13. Customer Focus & Service Excellence Training.
  14. Corporate Culture Training.

Inhouse Training
Pelatihan dilaksanakan secara offline di Perusahaan Bapak/Ibu yang mengundang kami.

Full Day Training
Pelatihan dilaksanakan dalam 1 (satu) hari penuh, dalam durasi 6 – 7 jam, kecuali untuk topik pelatihan yang diminta khusus (custom) dari Perusahaan.

Waktu Pelaksanaan
Pelatihan dilaksanakan dapat menyesuaikan dengan jadwal yang ada di Perusahaan mitra, sesuai dengan jadwal yang disepakati, bisa weekdays (Senin – Jumat) atau weekend (Sabtu/Minggu)

Biaya & Peserta
Pelatihan kami berbiaya low price dan dapat menyesuaikan dengan anggaran (budget) Perusahaan. Pelatihan kami untuk peserta kolektif dengan jumlah peserta 20 – 30 orang dalam 1 (satu) kelas.

Kontak kami
Silahkan hubungi kami untuk kebutuhan pelatihan soft skill 2024 di organisasi/perusahaan anda, sesuai dengan daftar list kami di atas.
Kami juga dapat menyusun program pelatihan lainnya diluar topik – topik pelatihan di atas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan di tempat anda (customisasi).

Tlp/WA
0888 13 6666 4

Pastikan segera hubungi kami ke nomor tlp/wa 0888-13-66664 untuk mendapatkan jadwal dan detail TOR pembelajaran dan pengembangan masing-masing topik training di atas. Berikut untuk proposal soft skill training 2024 (klik disini untuk download pdf)

Melakukan Analisa Jabatan (Job Analyst)

Di dalam organisasi perusahaan tentu saja memiliki struktur jabatan yang menopang dalam menjalankan roda organisasi. Struktur organisasi diperusahaan merupakan proyeksi dari fungsional SDM dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab pekerjaan. Fungsi system tersebut terstandar dalam job deskripsi yang menjadi pedoman karyawan dalam bekerja mencapai target kinerja yang ditentukan.  Job Deskripsi menjadi factor dasar yang sangat penting untuk menggerakkan roda bisnis organisasi dalam mencapai visi & misi jangka panjang.  Namun tidak semua perusahaan memiliki desain organisasi yang jelas dan terukur. Sehingga terkadang masih sering dijumpai standarisasi yang belum optimal, pedoman dan tatanan job yang jelas, masih adanya multi-job pada individu dalam melakukan pekerjaan, sehingga performa dalam bekerja kurang optimal.

Sehingga problem diatas perlu dilakukan Analisa Jabatan kembali untuk mereview, memetakan, mengevaluasi dan menentukan standar yang jelas sebagai pedoman pengelolaan dan pengembangan SDM secara sistematis & terukur.  Analisis jabatan adalah suatu proses untuk mendapatkan keterangan mengenai suatu jenis pekerjaan menggunakan metode yang praktis dan sistematis. Analisis jabatan merupakan deskripsi yang lengkap mengenai jenis pekerjaan yang dimaksud, antara lain kewajiban & tanggungjawab pekerja/karyawan atau perlengkapan-perlengkapan penunjang. Disamping itu dengan adanya desain kerja yang sistematis maka akan membantu para atasan/supervisor melakukan kontrol & monitoring pekerjaan para karyawannya sehingga obyektivitas penilaian pekerjaan menjadi penting. Analisis Jabatan dapat menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memegang jabatan tertentu.

ANALISA JABATAN adalah proses, metode, dan teknik untuk memperoleh, mengolah dan menyusun data menjadi informasi sebuah jabatan yang berguna untuk kepentingan pelaksanaan, pengembangan dan perencanaan organisasi. Kita ambil contoh untuk pelaksanaan, kita membutuhkan anajab untuk membuat uraian pekerjaan. Pengembangan organisasi juga membutuhkan untuk menentukan indikator keberhasilan kerja untuk para karyawan, bahkan perencanaan rekrutmen juga membutuhkan Analisa jabatan.

Hasil dari analisa jabatan tentu saja akan menghasilkan standar deskripsi jabatan, selain itu didapatkan SPESIFIKASI JABATAN yang terukur. Spesifikasi Jabatan (Job Spesification)adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan uraian jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam spesifikasi jabatan adalah:

  1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja.
  2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan.
  3. Persyaratan fisik dan mental.
  4. Persyaratan umur dan jenis kelamin.
  5. Persyaratan kompetensi jabatan.
  6. Target jabatan (performance goal).

Adapun kegunaan dari kegiatan melakukan analisis jabatan dalam lingkup HROD, adalah:

  1. Pengembangan kriteria pengukuran kesuksesan kerja.
  2. Menetapkan struktur fungsional jabatan.
  3. Evaluasi jabatan.
  4. Pengembangan strategi seleksi karyawan.
  5. Pengembangan metode/prosedur kerja.
  6. Pengembangan alat-alat dan perlengkapan kerja yang lebih efektif.
  7. Pengembangan program training.

Apabila di Perusahaan Bapak/Ibu bekerja membutuhkan vendor/provider konsultan ataupun training Analisa Jabatan untuk pengembangan organisasi, silahkan dapat mendiskusikan dengan kami untuk membantu pelaksanaannya. Semoga dapat bekerja sama dan bermitra dengan Perusahaan tempat Bpk/Ibu bekerja. Terima kasih.

Jadwal Publik Training Tahun 2022

Halo HR Partners,

Kami selalu berharap tahun 2022 akan kembali membaik dari pandemi COVID-19. Tentu saja tidak sabar bagi kami untuk kembali mengadakan publik training di era “New Normal” ini.

Kami percaya dengan kondisi yang semakin membaik dan protokol kesehatan yang terus dijalankan, maka kami rencanakan kembali untuk menyelenggarakan publik training secara offline di hotel mitra kami.

Senang sekali jika kita dapat bertemu kembali dalam kelas training yang penuh dengan pembelajaran implementasi dan praktek. Publik training yang kami buka untuk kelas SOFTSKILL & HARDSKILL (Khusus Human Capital Area)

Selain offline training, di tahun 2022 kami juga membuka kelas online untuk kursus pembelajaran jarak jauh dengan topik-topik dari Human Capital dengan 6 (enam) sesi pertemuan selama 3 (tiga) bulan. Hal ini lebih memudahkan HR partner untuk dapat belajar dari mana saja dengan didampingi Trainer yang berpengalaman.

Pastikan anda segera booking ke nomor tlp/wa 0888-13-66664 untuk mendapatkan promo dan diskon yang menarik. Berikut untuk jadwal publik training 2022 (klik disini untuk download pdf)

Outbound Team Building Training

Mengapa perlu membangun tim?

Tim adalah sekelompok ataupun sekumpulan orang yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Tim dapat bersifat sementara, atau tidak terbatas untuk jangka waktu yang lama. Tim yang efektif didalamnya terdapat peran dan dinamika yang positif untuk mencapai suatu tujuan. Pada sebuah tim tentu saja tidak lepas dari orang-orang yang berbagi tanggung jawab, bekerja menjalan aturan main/instruksi, terdapat unsur-unsur bakat, pengetahuan, dan pengalaman kolektif yang dibawa oleh masing-masing anggota tim. Oleh karena itu maka diperlukan keterpaduan tim dengan komponen di dalamnya yang dapat menyatu untuk mencapai satu tujuan bersama.

Tim yang efektif dan solid?

Merupakan model pelatihan dengan media alam terbuka sebagai pendekatan yang praktis dalam menumbuhkan kohesivitas tim di dalam kelompok maupun organisasi. Pendekatan outbound secara praktis telah banyak dimanfaatkan oleh organisasi maupun perusahaan perusahaan sebagai media pengembangan SDM sebagai bagian dari optiimalisasi diri. Model outbound sangat praktis diterapkan untuk kalangan personal maupun untuk pengembangan organisasi. Hal tersebut disesuaikan dengan ranah kebutuhan. Seperti yang diungkapkan dalam Ancok (2003), model pengembangan SDM melalui pendekatan outbound sangat komprehensif dalam simulasi berbagai aspek, diantaranya:

  1. Metode outbound adalah sebuah simulasi kehidupan yang komplek yang dibuat menjadi sederhana.
  2. Metode outbound management training (OMT) menggunakan pendekatan metode belajar melalui pengalaman (experimental learning).
  3. Metode OMT didesain dengan konsep kegembiraan, dan kesenangan dalam menjalankan aktifitas ini. Model pelatihan yang fun, namun adanya pemaknaan dalam aplikasi pengembangan diri maupun konteks dunia kerja.

Target Kompetensi Tim

  1. Pembentukan tim
  2. Pengenalan anggota tim
  3. Menentukan tujuan/target tim
  4. Mengelola dinamika tim
  5. Pemecahan masalah
  6. Menciptakan tim yang kompetitif
  7. Elaborasi tim

Dengan didukung oleh profesional psikolog industri dan organisasi, kami selalu berperan sebagai partner strategis dalam penyelarasan dan pengembangan SDM secara struktural, obyektif dan dinamis berbasis kompetensi dalam melejitkan potensi SDM untuk kemajuan organisasi di masa mendatang.

Apabila di Perusahaan Bapak/Ibu bekerja membutuhkan vendor/provider Outbound Team Building Training untuk pengembangan SDM, silahkan dapat mendiskusikan dengan kami untuk membantu pelaksanaannya. Semoga dapat bekerja sama dan bermitra dengan Perusahaan tempat Bpk/Ibu bekerja. Terima kasih.

NEW NORMAL: Transisi & Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan & Pengendalian COVID-19

Ditulis oleh Rocky Valentino

Sejak pertama kali dilaporkan kasus pertama di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) telah menyebar ke seluruh wilayah di dunia.  Pada Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus penyebaran penyakit virus corona baru di Provinsi Hubei, Cina sebagai Darurat Kesehatan Publik untuk mendapatkan kepedulian internasional. WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai pandemik  yang menyebar ke 114 negara-negara lain di seluruh dunia pada waktu itu. Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan karakter penularan virus yang sangat cepat.

Kasus pertama di Indonesia, ditemukan Dua Warga yang berdomisili di Depok diketahui positif mengidap virus SARS Cov-2.  Kedua warga tersebut, yang merupakan ibu dan anaknya, kemudian menjalani perawatan di ruang isolasi RSPI Dr Sulianti Saroso, Jakarta. Kedua WNI itu, menurut Menkes Terawan Agus Putranto, terpapar virus berbahaya itu dari Warga Negara (WN) Jepang yang tinggal di Malaysia. Angka kasus positif Covid-19 terus bertambah hingga pemerintah menetapkan sebagai kondisi bencana nasional.

Selain berdampak pada resiko kesehatan, pandemic COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian global.  Indonesia tidak bisa lepas dari dampak ekonomi yang dirasakan. Banyak sektor-sektor penyokong ekonomi nasional yang terkena dampak secara langsung. Sektor pariwisata dan transportasi yang mengalami dampak besar dengan pandemic yang berlangsung. Hotel dan penerbangan sepi penumpang dikarenakan adanya kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan berpergian.

APA ITU COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

GEJALA-GEJALA COVID-19

Gejala-gejala COVID-19 secara umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.

Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan.  Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami sakit yang serius.

PENULARAN COVID-19

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus ini. COVID-19 dapat menyebar terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Percikan-percikan ini relatif berat, perjalanannya tidak jauh dan jatuh ke tanah dengan cepat. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Percikan-percikan ini dapat menempel di benda dan permukaan lainnya di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. WHO sampai dengan saat ini masih terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

NEW NORMAL?

Belakangan ini kita sering mendengar istilah “new normal” di media-media yang santer terdengar dan diperdebatan oleh beberapa kalangan orang.  Dari istilah kata bahasa new normal = normal baru. Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang new normal maka akan kami jabarkan analogi yang terjadi belakangan ini. Disadari ataupun tidak disadari bahwa dampak pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita beraktivitas & bekerja. Perubahan itu tampak dari dalam diri dan bahkan meluas ke bagaimana seseorang lebih waspada, menjaga kesehatan diri, keputusan bepergian, memasuki tempat kerja, berinteraksi dengan orang lain, mengelola tugas, dan masih banyak lagi lainnya.

Orang-orang dewasa kembali lagi melakukan pembelajaran seperti halnya dikelas sekolah anak-anak yaitu bagaimana cara mencuci tangan yang efektif menggunakan beberapa gerakan.  Kebiasaan seperti itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya untuk mengulangi kembali dengan benar. Mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru, mungkin dalam paragraf ini yang dapat mewakili definisi new normal dari sisi perilaku manusia.

MENERAPKAN NEW NORMAL DI TEMPAT KERJA

Cara paling efektif untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 adalah memastikan karyawan dan pelanggan mempraktikkan protokol kesehatan yang benar dan disiplin. Hal ini membutuhkan keseriusan dan komitman dari semua pihak termasuk karyawan itu sendiri.  Protokol kesehatan new normal tentu saja tidak hanya melindungi karyawan saja dari penyebaran COVID-19, namun juga memproteksi keluarga dirumah dari kemungkinan tertular COVID-9 dari lingkungan kantor. Dalam hal penerapan itu sebenarnya tidak ada yang dirugikan, justru semuanya jika dilakukan dengan benar akan saling menguntungkan.

Panduan ini akan memberikan rekomendasi untuk tempat kerja yang bisa menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dan  mendorong semua tempat kerja untuk suatu hal yang baru terkait kebiasaan baru yang harus dijalankan dengan benar, seperti mempertimbangkan analisa resiko, screening suhu tubuh, penggunaan masker, penerapan physical distancing, kebiasaan mencuci tangan, penerapan tepat kerja yang bersih, peningkatan kesadaran diri bagi karyawan dan penggunaan rapat virtual daripada langsung.

ANALISA RESIKO

Melakukan analisa resiko sangat penting dilakukan sebagai tindakan awal pencegahan. Analisa resiko dilakukan terhadap potensi dan resiko yang ada saat situasi pandemi COVID-19 ini.  Yang perlu dilakukan sebelum memulai bekerja diantaranya:

  1. Lakukan self assessment terhadap resiko COVID-19 untuk seluruh karyawan sebelum masuk kembali bekerja.
  2. Lakukan penilaian resiko terhadap sumber-sumber yang dapat memungkinkan terjadinya penularan. (misalnya penilaian resiko terhadap transportasi umum sehingga dapat dibuatkan kebijakan yang mengatur untuk penggunaan transportasi umum bagi siapa saja)
  3. Lakukan penilaian resiko terhadap latar belakang anggota keluarga.(misalnya perusahaan perlu mengetahui pasangan karyawan dirumah atau bekerja, jika bekerja tingkat resikonya dapat dipetakan, dan yang terpenting karyawan harus melapor jika ada anggota keluarga yang berinteraksi langsung dengan ODP, PDP atau pasien positif)

PENGECEKAN SUHU TUBUH

Melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan sebelum memasuki area kantor merupakan hal penting yang dilakukan untuk mencegah penyebaran.  Lakukan screening menggunakan thermometer yang terstandar dan tentu saja dengan kalibrasi yang baik. Cek suhu tubuh karyawan menggunakan thermometer tersebut. Larangan masuk kerja bagi pekerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Suhu tubuh >37.3 derajat tidak diperkenankan masuk area kantor.  Jika menjumpai hal tersebut, segera sarankan karyawan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

PENGGUNAAN MASKER

Dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, menggunakan masker wajib dilakukan. Gunakan masker Ketika mulai keluar rumah, dilingkungan kantor dan perjalanan kembali ke rumah

PENERAPAN PHYSICAL DISTANCING

Cara paling efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah memastikan karyawan dan pelanggan mempraktikkan jarak fisik. Jarak yang dimaksud membutuhkan setidaknya rentang satu sampai dengan dua meter pemisahan antara karyawan, pelanggan, dan pengunjung.  Penerapan jarak aman ini untuk aktivitas di kantor, dapat melakukan meeting online, penerapan selama diperjalanan, ataupun tempat-tempat umum.

PENERAPAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN & PENGGUNAAN HANDSANITIZER

Lakukan kebiasaan baru dengan selalu melakukan cuci tangan Ketika akan dan selesai beraktivitas.  Cuci tangan menggunakan sabun dan alir mengalir. Lakukan cuci tangan dengan gerakan-gerakan yang ditentukan.  Jika kita biasanya mencuci tangan dengan cara cepat (2 detik), maka untuk kondisi new normal harus mulai dibiasakan mencuci tangan secara perlahan sekitar 20-30 detik.

Bila tidak ada fasilitas cuci tangan, maka dapat dilakukan menggunakan handsanitizer.  Oleh karena itu selama keluar rumah, bawa selalu handsanitizer yang memenuhi standar kesehatan.

TEMPAT KERJA YANG BERSIH

Pastikan tempat kerja bersih dan higienis. Permukaan meja dan kursi dan peralatan(seperti telepon, mouse, keyboard) perlu dibersihkan dengan disinfektan secara teratur. Atur sirkulasi cahaya dan suhu ruangan dengan baik. Sediakan tempat sampah yang tertutup.

ETIKA BATUK & BERSIN

Terapkan etika batuk dan bersin dengan benar. Dapat menggunakan masker, menutup dengan siku tangan, dan segera bersihkan tangan dengan mencuci tangan dengan benar.

PENGATURAN KARYAWAN

Lakukan pengaturan karyawan seminimal mungkin. Dengan pengaturan kapasitas 50% karyawan yang masuk kerja atau kapasitas 50% karyawan terhadap ruangan yang digunakan.  Perusahaan bisa melakukan pengaturan terhadap sistem jam kerja shift, dan lain-lain. Hal ini untuk menghindari kerumunan banyak orang dalam satu tempat ataupun satu waktu.

TINGKATKAN KESADARAN KARYAWAN

Perusahaan dapat melakukan sosialisasi terkait COVID-19 dan perkembangannya dengan referensi yang tepat. Dengan sosialisasi yang terus-menerus dilakukan maka akan dapat meningkatan kesadaran karyawan untuk melakukan Tindakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di area kerja. 

Antar karyawan dapat saling mengingatkan terhadap penerapan protokol Kesehatan. Misalnya jika ada yang berkerumun maka ingatkan protokol physical distancing, dan lain-lain.

Model Pembelajaran & Pengembangan 70-20-10

Ditulis oleh Rocky Valentino

Model 70:20:10 sudah tidak asing lagi bagi para praktisi pelatihan di tempat kerja.  Model pembelajaran ini sudah banyak diterapkan di berbagai perusahaan-perusahaan besar. Model 70:20:10 merupakan model pembelajaran dan pengembangan (ada juga yang menulis 70-20-10 atau 70/20/10) yang menggambarkan secara proposional tentang bagaimana seseorang dapat belajar efektif terhadap suatu hal yang dipelajari dengan tujuan pengembangan diri. Model ini didasarkan pada survei kepada 200 eksekutif untuk melaporkan sendiri bagaimana mereka menilai cara efektif dalam belajar di tempat kerja.  Dalam survei tersebut responden melaporkan kecenderungan pembelajaran efektif yang mereka lakukan sebagai berikut: yaitu 70% dari tugas yang menantang, 20% dari hubungan perkembangan, dan 10% dari kursus dan pelatihan.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa model 70:20:10 merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan untuk membantu orang dan organisasi melakukan suatu atau mengetahui suatu hal dengan kecepatan bisnis yang berkembang.  Model 70:20:10 bukan hanya urutan numerik. Bukan pula angka pasti dari peneltian dengan bukti empiris yang ada, namun lebih kepada angka pengingat sebagai model yang dapat dipraktekan oleh orang lain dengan mudah dan cepat. Beberapa perusahaan yang menerapkan model 70:20:10 akan menghasilkan dampak bisnis yang nyata, dengan menyesuaikan fokus organisasi dari hanya mengembangkan solusi pembelajaran formal hingga mengintegrasikan pembelajaran dalam alur kerja dan sumber daya yang dimilikinya.

Dalam pandangan saya, model pembelajaran 70:20:10 adalah cara praktis yang menggambarkan fakta di tempat kerja bahwa seseorang dapat belajar di mana saja, kapan saja, situasi apa saja yang dihadapi dalam sebagian besar dari pekerjaan mereka (70) dan dari orang lain (20) serta sarana formal yang mendukung seperti halnya pembelajaran terstruktur formal di kelas (10). Pembelajaran terstruktur menurut saya masih penting, tetapi hal tersebut bukan satu-satunya cara, atau bahkan cara utama dalam membantu seseorang untuk mencapai tingkat kinerja yang unggul. Dunia kerja yang selalu dinamis akan memberikan dampak signifikan terhadap perubahan cara pandang untuk beradaptasi mempelajari situasinya langsung dilapangan yang dapat menghubungkan kehidupan, pekerjaan, dan pembelajaran secara keberlanjutan. Yang paling penting bahwa tujuan dari model 70:20:10 adalah untuk memperkuat sinergi di antara cara-cara yang memungkinkan sehingga proporsi 70, 20 dan 10 saling memperkuat.

Model 70:20:10 pertama kali diperkenalkan oleh Morgan McCall, Robert Eichinger, dan Michael Lombardo.  Dalam penelitiannya bahwa model pembelajaran yang mereka kembangkan berdasarkan pada kebutuhan pembelajaran dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan (leadership).  Model 70:20:10 untuk pembelajaran dan pengembangan pada umumnya digunakan dalam lingkup pelatihan untuk menggambarkan sumber-sumber pembelajaran yang optimal. Model ini menggambarkan bahwa karyawan memperoleh 70% pengetahuan mereka dari pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan “On the Job Learning”, 20% dari interaksi dengan orang lain “Belajar melalui Umpan Balik”, dan 10% dari acara pendidikan formal dan kursus “Pembelajaran Formal”.

Pengalaman langsung (70%) adalah suatu hal yang paling bermanfaat didapatkan bagi karyawan karena memungkinkan mereka untuk menemukan dan memperbaiki pekerjaan mereka, dengan sendirinya meningkatkan keterampilan terkait, membuat keputusan, mengatasi tantangan, dan berinteraksi dengan orang-orang berpengaruh seperti supervisor, manager, dan mentor dalam lingkungan kerja. Mereka juga belajar dari kesalahan mereka dan menerima umpan balik langsung pada kinerja mereka.  Karyawan belajar dari orang lain (20%) melalui berbagai interaksi dan kegiatan yang mencakup pembelajaran sosial, pembinaan, pendampingan, pembelajaran kolaboratif, dan metode interaksi lainnya dengan teman rekan kerja. Kuncinya adalah dorongan dan umpan balik adalah manfaat utama dari pendekatan pembelajaran yang berharga yang karyawan dapatkan. Kemudian hanya 10% dari pengembangan profesional yang secara optimal berasal dari pelatihan ataupun pengajaran di kelas, kursus ataupun pendidikan model tradisional.  Kondisi saat ini biasa dijumpai pada kelas-kelas pelatihan untuk mendapakan sertifikat/si kecakapan kerja.

Lantas bagaimana penerapannya agar efektif? Tentu saja harus didasarkan pada kebutuhan saat ini dan masa depan organisasi. Perlu dilihat kebutuhan pengembangannya untuk ke arah kompetensi bisnis atau strategi bisnis perusahaan jangka Panjang. Jika orientasinya adalah pengembangan jangka panjang maka yang harus dipersiapkan adalah program continuous learning yang terencana.

Mengelola Tim Kerja Yang Efektif

Ditulis oleh Rocky Valentino

Sebuah tim yang efektif didalam organisasi dipengaruhi oleh komponen-komponen penting didalamnya, antara lain: interdependensi, komplementer, skill, dan komitmen. Levi (2001) menjelaskan bahwa sebuah tim yang solid didalamnya terdapat individu-individu yang bekerja sesuai fungsinya, tidak ada yang mendominasi di dalamnya untuk mencapai suatu tujuan. Adanya saling keterbukaan antara satu dengan rekan lainnya. Adanya interdependensi didalam tim dapat meningkatkan kerjasama solid, kinerja yang lebih baik, serta meningkatkan efesiensi. Shaw (1973) mengungkapkan bahwa faktor interdependensi memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kerjasama didalam tim. Sebuah tim yang solid didalamnya terdapat individu-individu yang memiliki skill/ketrampilan-ketrampilan yang saling melengkapi, koordinasi, selaras dengan kompetensi serta tujuan (Katzenbadh & Smith, 1993). Disamping itu juga didalamnya terdapat individu-individu yang memiliki komitmen dan tanggungjawab sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk kinerja yang baik. Team building merupakan salah satu model intervensi yang diuraikan oleh cummings & worley (2005) dalam konteks human process intervention. Team building didesain untuk menciptakan tim yang solid, efektif dan optimal dalam kinerjanya untuk mencapai tujuan. Fred Cannon (2009) dalam jurnal penelitiannya mendesain model team building secara praktis. Dituliskan bahwa untuk mencapai keberhasilan tim diperlukan 10 (sepuluh) langkah yang harus diperhatikan. 10 (sepuluh) langkah tersebut merupakan suatu tahapan faktor yang harus dilakukan oleh sebuah tim untuk mencapai keberhasilan. Diantaranya:

  1. Building trust, 
  2. Healthy conflict, 
  3. Comitment, 
  4. Common purpose, 
  5. Goals, 
  6. Mutual accountability, 
  7. Focus result, 
  8. Working approach, 
  9. Leadership, 
  10. Support & development.